PURBALINGGA, INFO- Kecamatan Rembang sudah dan semakin siap menyongsong predikat kota keempat di Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut disampaikan Plt. Camat Rembang Suroto saat menyampaikan sambutan selamat datang pada acara silaturahmi Pemkab Purbalingga dengan apararur Kecamatan Rembang, Kades seluruh Rembang dan masyarakat Rembang, Kamis (13/6) petang di pendapa Kecamatan Rembang.

Suroto mengatakan, lewat kebijakan-kebijakan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) Kecamatan Rembang siap menatap dan menyandang kota keempat di Purbalingga. Menurutnya,lewat perencanaan dan ide dari Pemkab Purbalingga di bawah nahkoda Bupati Tiwi, pembangunan Kecamatan Rembang yang bermuara pada tujuan Rembang menjadi kota keempat sudah semakin nyata. Alun-alun Rembang direncanakan akan terbangun pada 2020 dan gagasan lain pun akan segera dieksekusi.

“Di bawah kepemimpinan ibu Bupati, kecamatan Rembang akan segera menjadi kota keempat di Purbalingga. Alun-alun Rembang yang akan menjadi pemantik roda ekonomi warga Rembang akan dibangun tahun 2020 mendatang,” kata Suroto.

Suroto menambahkan, selain alun-alun, gagasan lain yang sudah dirasakan adalah bangkitnya monument tempat lahir (MTL) jendral Soedirman yang oleh Tiwi pengelolaannya dialihkan ke Perumda Owabong. Tahun lalu, pendapatan berada di angka Rp 40 juta dalam satu tahun. Namun, sampai dengan bulan Mei 2019, pendapatan MTL Jendral Soedirman sudah menyentuh angka Rp 37 dan di akhir tahun bisa dipastikan bisa melampaui pencapaian di tahun 2018.

“Saya laporkan kepada ibu Bupati, pendapatan MTL meningkat pesat. Tentu dengan perbaikan managemen yang baik hal ini bisa dicapai,” imbuhnya.

Apa yang disampaikan Suroto diamini oleh Bupati Tiwi. Lewat sambutannya, Tiwi menandaskan warga di wilayah Kecamatan Rembang harus bergeliat. Program-program yang digagas Pemkab Purbalingga bertujuan semata-mata untuk kesejahteraan rakyat. Dirinya berharap agar ketika alun-alun Rembang terbangun, geliat perdagangan serta interaksi yang berujung pada kesejahteraan bisa dirasakan. Tiwi mencontohkan alun-alun Kabupaten Purbalingga yang dulu belum terrevitalisasi, kegiatan ekonomi cenderung jalan di tempat. Namun, ketika alun-alun dibuat bundar (revitalisasi) gairah ekonomi seketika bangkit.

“Dulu, waktu alun-alun belum direvitalisasi, roda ekonomi di Purbalingga stagnan. Tapi setelah direvitalisasi, kegiatan ekonomi tumbuh pesat. Saya ingin Kecamatan Rembang juga demikian agar warganya sejahtera,” pungkasnya. (KP-4).